Rabu, 30 Januari 2019

Pengertian Bulu Tangkis dan Sejarahnya

Pengertian Bulu Tangkis dan Sejarahnya

Hallo Sobat Sportuners, Apakah anda pernah bermain bulu tangkis ? Kali ini saya akan menjelaskan dan menunjukkan kepada anda mengenai pengertian bulu tangkis dan sejarahnya. 

Simak penjelasan berikut ini mengenai pengertian bulu tangkis dan sejarahnya :

sumber: https://cdn.idntimes.com

Pengertian Bulu Tangkis Menurut Para Ahli

Pengertian Bulu Tangkis Menurut Depdikbud (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan) (1978/1979: 129) bulu tangkis adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk ke dalam golongan olahraga permainan, olahraga ini dapat dimainkan di dalam ruang arena maupun di luar ruangan. Lapangannya yang di batasi dengan garis-garis dalam ukuran yang panjang dan lebar yang sudah ditentukan, fungsi dari garis-garis adalah untuk bisa mengetahui pemain harus di dalam arena yang sudah diberi garis dan pemain tidak boleh melewati batas garis yang sudah ditentukan, garis-garis batas juga berfungsi untuk mengetahui apakah bola “kok” itu masuk atau keluar.

Menurut Herman Subardjah (1999: 13) permainan bulutangkis merupakan permainan yang bersifat individu yang dapat di lakukan dengan cara satu orang melawan satu orang atau dua orang melawan dua orang. Dalam hal ini permainan bulutangkis mempunyai tujuan bahwa seseorang pemain berusaha menjatuhkan shuttlecock di daerah permainan lawanan dan berusaha agar lawan tidak dapat memukul shuttlecocok dan menjatuhkan di daerah sendiri.

Pengertian Bulu Tangkis

sumber: https://img.okezone.com

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa Bulu Tangkis adalah olahraga memakai raket yang dimainkan oleh dua orang maupun satu orang atau dua pasangan (untuk pemain ganda) yang saling berlawanan. Bulu tangkis bertujuan memukul bola pemain yang disebut dengan “kok atau shuttlecock” untuk melewati jaring yang namanya “Net” agar bola atau koknya jatuh di area lawan.

Sejarah Bulu Tangkis

sumber: https://dikatama.com

Pada awalnya orang hanya kenal dengan nama badminton yang berasal dari sebuah rumah atau istana yang berada di daerah Gloucester-shire, terletak sekitar 200 KM sebelah barat Kota London, inggris. Rumahnya bernama “Badminton house, merupakan nama dari istana tersebut, yang menjadi saksi sejarah permainan bulu tangkis yang sangat di gemari semua orangBegitu diketahui ternyata pemilik istana tersebut bernama Duke of Beafourt, ia bukan orang yang menciptakan permainan badminton.

Awal kemunculan Badminton hanya dari sebuah nama yang di dapat dari bangunan tersebut dikarenakan disitu merupakan awal mula dari permainan badminton dimainkan oleh penduduk Gloucester-shire. Kemudian, nama badminton mulai menyebar dan banyak dikenal dikalangan atas dan sedikit demi sedikit kemudian menyebar ke seluruh masyarakat. Salah satu permainan Badminton menjadi satu-satunya permainan cabang olahraga yang namanya diambil dari nama bangunan.

Hingga sebuah organisasi olahraga yang menaungi permainan bulu tangkis dunia, Internasional Federasi Bulu tangkis (IBF)dibentuk dan berdiri pada tahun 1934. Banyak negara-negara yang bergabung dengan organisasi tersebut, diantaranya negara Irlandia, Skotlandia, Inggris, Wales, Prancis, Selandia Baru, Denmark, Belanda dan Kanada.

Akhirnya IBF(Internasional Federasi Bulu Tangkis) mengadakan pertemuan singkat Extraordinary General Meeting yang diadakan di Madrid pada september tahun 2006, disana ada yang mengusulkan mengenai perubahan dari nama induk organisasi.

Kemudian (IBF) International Badminton Federation namanya di rubah menjadi Badminton World Federation (BWF), dan kemudian usulan itu disepakati oleh semua delegasi dengan jumlah suara 206.

Sejarah Badminton / Bulu Tangkis di Indonesia

sumber: https://Bola.net

Sejarah kemunculan bulu tangkis di Indonesia ini sebenarnya sudah lumayan lama. Beberapa orang berpendapat perkiraan Bulu tangkis masuk ke Indonesia sejak tahun 1930 an. Pada masa itu, bulu tangkis dinaungi oleh Ikatan Sport Indonesia (ISI). Olahraga bulu tangkis semakin berkembang pesat saat Indonesia mulai merdeka. Pada tahun 1947 berdirilah sebuah organisasi dengan nama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). 

Kemudian pada tanggal 5 Mei 1951 dibentuklah organisasi dengan nama Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Induk organisasi ini merupakan organisasi yang lahir di tengah gejolak revolusi indonesia. Saat itu Indonesia sebagai bangsa yang baru saja lahir, maka bangsa ini harus berjuang keras agar bisa memiliki prestasi di kancah dunia. Bahkan Bung Karno sendiri mengkampanyekan dengan istilah “Nation Building” yang artinya pembangunan bangsa.

Pada akhirnya semua tim bulu tangkis Indonesia pun langsung meresponnya dan kemudian mereka segera mewujudkan impian dari Bung Karno itu dengan cara berpartisipasi di dalam IBF sekitar tahun 1953.

Kemudian pada tahun 1958, negara indonesia bisa mengikuti kejuaraan piala Thomas yang pada saat itu diselenggarakan di Singapura. Pada awal mulanya tim Indonesia ini belum “diperhatikan”. Pada jaman sekitar tahun 1950 an, tim bulu tangkis yang terkuat berasal dari negara Amerika, Denmark, inggris, Malaysia dan Thailand.

Akan tetapi, siapa yang mengira kalau Indonesia ini malah bisa tampil perkasa di dalam ajang pertandingan tersebut. Sangat mengagumkan, 2 atlet Indonesia yakni Tan Joe Hook dan Ferry Sonnevile, dapat tampil dengan apik dan kemudian masuk ke “All Indonesian Final”.

Perlu diingat juga bahwa pada saat itu Indonesia bisa dibilang sebagai Negara dengan keadaan yang sedang dalam masa sulit ekonomi. Sedikitpun tidak ada anggaran melimpah untuk digunakan sebagai pembinaan olahraga bulu tangkis.

Pada era sekitar tahun 1961, tim bulu tangkis Indonesia berhasil merebut gelar juara 1. Di saat itu pemain bulu tangkis Indonesia berhasil menumbangkan raksasa dari Thailand di fase final. Hingga kemudian pada ajang piala Thomas tahun 1964 di Tokyo, Jepang, negara indonesia berhasil kembali menjadi juara setelah berhasil menghancurkan Denmark.

Ketika piala Thomas tahun 1967 yang saat itu kompetisi tersebut diselenggarakan di Ibu Kota kita Sendiri atau Jakarta justru tim Indonesia ini malah gagal membawa menjadi juara. Kekalahan tersebut disebabkan karena tim Indonesia diskors akibat terjadinya sebuah insiden dari penonton. Akan tetapi, saat piala Thomas 1970 yang diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia mampu membalas kekalahan yang di derita sebelumnya.


0 komentar:

Posting Komentar